NILAI ESTESIS KARYA SENI RUPA DUA DIMENSI

        

nilai estesis dalam konsep seni rupa dua dimensi merupakan nilai keindahan dan keunikan pada sebuah karya seni rupa dua dimensi itu sendiri, nilai tersebut dapat kita lihat dan kita rasakan setelah menyaksikan dan mengapresiasi serta menikmatinya. 

adapun contoh-contoh karya seni rupa dua dimensi yang memiliki keunikan dan nilai estesis sebagai berikut.

a. Lukisan Relief pada candi 
lukisan atau relief yang terdapat pada dinding-dinding di indonesia umumnya berisi ajaran  budi pekerti atau agama.

1. Relief pada dinding candi borobudur mengisahkan perjalanan hidup sang budha gautama
2. Relief pada candi prambanan bertemakan epos ramayana. dibuat dengan garapan halus dan lembut.

b. Lukisan pada istana/bangunan tradisional

    lukisan yang terdapat pada istana atau bangunan tradisional mengandung makna simbolik yang unik. bentuk dan temanya adalah tantangan alam dan kehidupan manusia.

c. Lukisan Gunungan (Kayon)

lukisan gunungan pada wayang kulit menunjukkan gagasan penciptanya (sunan giri)       sebagai lambang kehidupan manusia yang lahir sampai mati dengan penuh tantangan,    godaan dan  nafsu duniawi.  gambar wayang purwa sebagai lambang perwujudan simbolik  (lambang) dari karakter manusia. wayang dicipta unik karena menggunakan bentuk stilasi  penyederhanaan dan distorsi (melebihkan atau menonjolkan bentuk) misalnya, tangan di buat lebih besar dari ukuran normal.

d. karya seni dengan gagasan surealisme

surealisme adalah lukisan alam mimpi/alam khayal, tidak nyata, karya seni lukis indonesia      banyak yang di buat dengan gagasan  surealisme

3. MEDIUM BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI
a. media dan teknik berkarya seni rupa  dua dimensi (fine art)
    1) Media seni rupa dua dimensi murni (fine art)
    alat dan media yang biasanya digunakan dalam menggambar atau melukis, sebagai berikut

1. Pensil, pensil yang dapat digunakan untuk menggambar adalah pensil yang memiliki isi berupa grafit berwarna hitam.
2. Pensil Warna, bentuk hampir mirip dengan pensil hitam, hanya isinya saja yang berwarna.
3. Pastel, pastel terbuat dari sejenis kapur yang mengandung minyak dan pewarna serta memiliki sifat yang lembut (soft)
4. Krayon, adalah media yang sejenis dengan pastel yang terbuat dari pewarna dan lilin. pewarna ini mempunyai sifat yang lebih keras dari pastel dan lilin apabila di goreskan pada permukaan kertas.
5. Cat air, mempunyai karakter transparan (tembus pandang), warna yang dipulaskan terlebih dahulu tidak dapat di tutup dengan warna lain. diatasnya karena akan tercampur. 
6. Cat Poster, warna yang dipulaskan terlebih dahulu bisa di tutup dengan warna berikutnya.
7. Tinta bak, cocok untuk menggambar teknik siluet.
8. Pewarna Alam, adalah jenis warna yang diambil langsung dari alam dengan cara mengolah sedemikian rupa dengan cara tertentu.
9. Pewarna Kue, penggunaannya biasanya dengan teknik transparan.
10. Palet, biasanya di gunakan untuk mencampur bahan cat.
11. Kuas, 
12. Kanvas dan Spanram, merupakan satu kesatuan bahan.
13. Bidang Gambar, kertas gambar merupakan bahan utama untuk menggambar bentuk.
14. Komputer, merupakan media berkarya yang dewas ini telah populer. teknologi digital saat ini memungkinkan untuk membuat teknik gambar yang beragam.

    2). teknik berkarya seni rupa dua dimensi murni (fine art)

• Teknik Aquarel (sapuan basah), menggunakan bahan campuran air di atas kertas, kain atau bidang lain.
• Teknik Pointilis, teknik menggambar menggunakan titik titik hingga membentuk objek
• Teknik Arsir, teknik menggunakan garis-garis yang menimbulkan kesan gelap terang, gradasi
• Teknik Dussel (gosok), menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap terang atau tebal tipis.
• Teknik Siluet (blog),  teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet
• Teknik Plakat, menggambar menggunakan bahan cat air atau cat poster dengan sapuan warna yang tebal.
• Teknik Semprot, melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat air menggunakan sprayer.
• Teknik Tempera, melukis di lakukan khusus pada dinding yang masih basah sehingga hasilnya akan menyatu dengan arsitekturnya
• Teknik Kolase, teknik melukis dengan memotong kertas menjadi bagian kecil-kecil lalu di tempel pada bidang lukisan sehingga membentuk lukisan. 

b. Media dan teknk berkarya seni rupa dua dimensi terapan (aplicated art)

    1). Kerajinan Batik

• Teknik canting tulis, menggunakan alat yang disebut canting (jawa)
• Teknik celup ikat, yakni dengan cara mengikat sebagian kain, kemudian di celupkan ke larutan pewarna.
• Teknik Printing, yakni menggunkan canting cap.
• Teknik Colet, biasa disebut dengan teknik lukis, dengan cara mengoleskan cat atau pewarna kain jenis tertentu pada pola batik dengan alat khusus.
• Kerajinan Kain tenun, dibuat dengan cara memintal benang sedikit demi sedikit dengan alat tenun
• Kerajinan wayang kulit, dibuat dengan teknik pahat dan sungging dengan bahan cat dan alat sederhana.
• Kerajinan sulaman atau bordir, dibuat dengan menggunakan mesin jahit atau dengan teknik tusuk jarum.

4. BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI

berkarya seni rupa dua dimensi adalah kegiatan (proses) menggunkan alat dan bahan tertentu melalui ketrampilan teknik berkarya seni rupa untuk memvisualkan gagasan, pikiran, dan atau perasaan seorang perupa pada bidang dua dimensi.

1. PENCARIAN IDE, di awali dari pencarian ide, ide tersebut dapat berasal dari berbagai sumber disekitar kita
2. MENEMUKAN IDE, menemukan ide merupakan kelanjutan dari pencarian ide.
3. MENUANGKAN IDE KE DALAM SKETSA, setelah menemukan ide selanjutnya dengan menuangkan ide ke dalam sketsa. kemudian di gambarkan pada bidang datar
4. MEMINDAHKAN SKETSA KE ATAS KANVAS, setelah ide di tuangkan ke bidang datar, maka selanjutnyadi lakukan proses berkarya seni rupa dua dimensi
5. MEMPRESENTASIKAN KARYA SENI, mempresentasikan karya seni dapat dilakukan dengan melakukan pegelaran karya seni rupa dua dimensi.

Share this post